HATI ITU DARI BUNDA....................
|
|
Awan itu detik demi detik sepertinya akan berubah
menjadi hitam kelabu, kandungan air yang ditampungnya sepertinya sudah tidak
bisa lagi di tampung rintik demi rintik pun mulai turun dan membasahi bumi….
Semakin lama akhirnya menjadi hujan deras dan benar-benar membuat bumi ini
terbasahi oleh rintihan hujan , angin pun mulai tertiup kencang sehingga
pohon-pohon sepertinya tidak bisa melawan kekuatan angin … di atas sebuah batu
nisan terliat sosok yang mengenakan busana yang serba hitam, sosok itu masih terus meratap dia atas batu
nisan tersebut dia seakan tidak rela kehilangan
orang yang dia cintai…. Tak sepantasnya seorang laki-laki tegap dan kekar seperti dia terus
meratap diatas kuburan seperti itu tapi mungkin orang yang telah tiada itu telah menemukan tempat terakhirnya itu adalah
orang yang sangat dia cintai,
“sayang kenapa terlalu cepat kau meninggalkan
saya , saya belum sanggup kehilangan kamu dan tega sekali kau meninggalkan saya
dan buah hati kita yang masih membutuhkan kasih sayangmu” jerit laki-laki itu
sambil tak kuasa menahan pedihnya ditinggalkan orang terkasih, terlihat seorang
gadis yang berumur sekitar 12 tahun menghampirinya dan membawakannya sebuah payung
berwarna hitam bermaksud untuk melindungi laki-laki itu dari hujan yang sangat
besar sambil berucap “ayah, sudah jangan menangis lagi, bunda sudah pergi ke
surga” gadis manis berambut panjang itu terlihat lebih tegar dari pada ayahnya…
melihat ketegaran anaknya laki- laki itu memeluk buah hatinya sambil berkata “
sekarang tinggal ayah yang Dinda punya,
bunda sudah tiada” ucapnya sambil memeluk anaknya, tapi anak itu malah balik
berucap : “ayah, Dinda akan gantikan posisi ibu” ucapnya, sungguh beruntung
laki-laki yang baru ditinggalkan istri tercintanya itu memiliki seorang putri yang
sifatnya terlihat sangat dewasa tersebut…. Meskipun rasanya sungguh berat dia
harus berusaha untuk tersenyum dan melanjutkan hidup buat anaknya seorang dia
harus menjadi ayah sekaligus ibu buat putrinya yang saat ini sudah mulai
beranjak remaja…
Beberapa bulan
kemudian…
“ayah….. saatnya sarapan” teriak
dinda memanggil ayahnya yang masih berganti pakaian di lantai atas buat
sarapan.
“iya sayang, ayah baru mau turun
nih” balas ayahnya
Saat ayahnya
turun dari tangga sambil memegang jas
putih , dinda memandangi ayahnya sambil berkata “ ternyata ayahku DOREN yah ?
ucapnya yang membuat ayahnya bingung dengan sebutan doren yang di sebut anaknya
“ DOREN apa din? Tanyanya dengan serius sambil penasaran saat sampai di meja makan sambil mengecup kening anaknya…
Dinda tersenyum
sambil berucap “dokter keren yah” katanya
“ emmmm….. baru
tau aja kamu! Ucapnya ulang sambil menggigit sepotong roti yang telah
disiapkkan putri kesayangannya itu
“pantesan bunda
jatuh cinta yah? Saya juga bakal pacarannya sama dokter seperti ayah” kata
dinda yang membuat ayahnya langsung menyuruhnya mengambil tas dan berangkat
karna lama-kelamaan dia bisa bersedih lagi jika mengingat istrinya gara-gara
ocehan anaknya…
“dinda nanti
pak uman yang antar dinda yah ? ayah buru-buru ada pasien ayah yang kritis”
katanya sama anaknya, sebenarnya dia tidak sibuk hari ini tapi karna tidak mau
mendegar dinda mengoce lagi lebih baik dia tidak satu mobil dengan putrinya
itu…
“beres bos”
kata dinda sambil memberi hormat pada ayahnya…
Sebenarnya hari
ini adalah hari pertama dokter Rifaldi
masuk kerja setelah kematian istrinya 3 bulan yang lalu… itu juga yang membuat
dinda tadi bingung kok bias ayahnya bilang ada pasien kritis padahal dia baru
masuk kerja lagi… tapi sepertinya dinda sudah memaklumi kondisi ayahnya yang
masih belum stabil.
Sampainya di
rumah sakit jujur rifal merasa asing dengan rumah sakitnya sendiri… tapi para
suster masih tetap ramah kepadanya… apalagi suster yeni dia tetap centil , dia
telah meninggalkan pekerjaannya karna larut dalam kesedihan. Dokter rifal
sepertinya sudah semangat lagi untuk bekerja dia memasuki ruangannya dan
memandangi seisi ruangannya tersebut masih rapi dan terlihat di meja kerjanya
fotonya bersama istri dan putrinya rasanya hatinya masih terpukul tapi kata
dinda dia harus kuat untuk tetap menolong orang lain yang membutuhkan
bantuaanya…
“assalmualaikum”
terdengar suara yang memasuki ruangannya…
“waalaikum
mussalam” ucap dokter rifal sambil mengangkat kepalanya dan ternnyata
sahabatnya dokter rachmat
“sob… bagaimana?
Sudah siap buat bekerja lagi?” katanya pada dokter bermata sipit itu
“Alhamdulillah,eh…
bagaimana kabar sepupumu ? Tanya rifal pada sohibnya itu
“yah, wiwid !
semakin membaik berkat kebaikan hati istrimu… berkat hati istrimu wiwid kami
sekarang sudah bisa tersenyum dan beraktifitas lg” kata rachmat. Berkat donor
hati yang diberikan istri rifal pada sepupu sahabatnya itu satu kebaikan yang
abadi tetap di tinggalkan istrinya itu….
“Alhamdulillah…”
kata rifal sambil tersenyum…
“eh…fal wiwid
nanti jadi pasienmu buat control yah?”kata rachmat…
“ok” jawab
rifal… dia akan memeriksa orang yang didalamnya terdapat organ tubuh istrinya…
sanggup ka rifal menghadapi wiwid nanti...hal ini membuatnya berfikir ulang dan
kembali berucap pada sohibnya
“mat… emangnya
kamu tidak bias yah menangani sepupumu
itu dulu soalnya saya masih belum sanggup , kamu mengerti lah sepupumu adalah
orang yang menerma donor hati Fatimah, saya rasannya belum siap…” kata rifal
sambil meneteskan air mata….
“fal… kalau
kamu belum sanggup untuk merawat wiwid saya berharap kamu bias soalnya wiwid
ingin sekali, saya khawatir klu dia kecewa kesehatannya bias terganggu” balas
rachmat dengan wajah mengibah…
Hal ini membuat
rifal merasa tidak bisa menolak tawaran sahabatnya itu “ okelah mat… saya yang
akan merawat sepupumu itu” kata rifal sambil menepuk pundak rachmat….
“mantap itu
baru namanya sahabat” kata rachmat sambil tersenyum sama sahabatnya yang baru
menjadi duda keren selama 3 bulan itu….
“ok…. Besok dia
sudah mulai konsultasi mengenai kesehatannya yah “ kata rifal
“beres dokter
Rifal ….”kata rachmat sambil meninggalkan sahabatnya itu sambil meninggalkan
ruangan rifal and pas di depan pintu dia member hormat sambil berkata kepada
rifal “sob…. Berbahagialah…” ucapnya sambil meninggalkan rifal…
______**______
Dinda kusumawirdani rifaldi… itu
nama lengkap dinda dia sekarang duduk di bangku kelas VII SMP tepatnya di
yayasan Al-Azhar Jakarta, di kelasnya dia sebagai ketua kelas dinda pun
termasuk siswi yang berperestasi dia menjadi juara umum tahun ini… di bidang
eskul pun dinda sangat berperestasi dia menjadi vokalis band Al-Azhar…
Pagi ini dia duduk di bangku
paling depan bersama sahabatnya Anisa, nisa ini anak seorang pejabat negeri ini
dia adalah anak seorang anggota DPR tapi kata nisa ayahnya bukan DPR yang suka
korupsi…hari ini guru mata pelajaran kimia belum datang soalnya ada guru baru pengganti pak adi yang meninggal dunia akibat
kecelakaan,, dinda sangat penasaran dengan guru barunya kali ini karna dia
sudah kangen ingin belajar kimia karna sudah 1 bulan belum ada guru pengganti… beberapa saat kemudian kepala sekolah dating ke kelas dinda dan berniat
memperkenalkan seorang guru kimia yang baru… wow gurunya seorang wanita cantik
dia seorang muslimah…wajahnya mirip dengan salah satu artis tapi rasanya dinda
lupa nama artis itu…
“assalamualaikum anak-anak,” guru
itu menyapa
“waalaikum mussalam ibu guru”
seru siswa-siswi yg ada di dalam kelas
“sebelumnya, ibu perkenalkan diri
dulu! Nama ibu wirdani ramadhan tuzsyifa…
kalian bias memanggil ibu syifa….” Katanya lembut sekali dengan suara yang
santun di sertai senyum yang manis semua itu membuat dinda terkagum-kagum
sampai dengan sepontannya dia berucap “ ibu syifa dah punya pendamping hidup
tidak?” Tanya dinda dengan semangat 45 yang membuat seisi ruangan tertawa karna
pertanyaan itu diharapkan dating dari seorang siswa tap ini dinda yang bertanya,
Hal ini membuat ibu syifa
tersenyum dan menyeruhkan agar bias tenang sambil menjawab pertanyan dinda
dengan santunnya…” Alhamdulillah, sampai saat ini ibu masih tetap mengharapkan
pendamping yang baik dari allah “ katanya dan langsung di potong dinda…
“ibu, kalau gitu ada kesempatan
buat saya dong jd harapan ibu?” kata dinda yang menyebabbkan sisi ruanga
berteriak “huuuuuuuuuuuu, dinda mangnya kamu cowo”
Dinda langsung membela
diri….”yah, masa saya suka ibu sih, maksud saya untuk ayah atau om saya gitu….”
Katanya sambil tersipu malu, jujur saja entah darimana keinginan ini dia rasa
ibu syifa bisa jadi bundanya…., gara-gara dinda ibu syifa jadi tersenyum yang
menambah aura kecantikannya makin Nampak , syifa memang sangant cantik dengan
balutan busana muslim dengan jilbab warna pink senada dengan bajunya yang
berwarna silver dengan corak bunga warna pink…. Warna itu semua kesukaan dinda
sampai kamarnya pun warnanya pink dan silver, hari ini cukup dengan perkenalan
dan sekedar cerita-cerita pengalaman saja, …
Dinda tidak menyangka pas selesai
jam pelajaran ibu syifa memanggilnya dan mengajaknya bercerita di depan kelas
di tempat duduk depan kelas… banyak hal yang mereka ceritakan utamanya tentang
bundanya dinda yang baru meninggal itu…sepertinya mereka makin akrab…padahal
baru pertama berjumpa…
______**______
Waktu pulang
dari sekolah dinda berfikir andaikan ayahnya bias kenal dengan ibu syifa terus makin
dekat dan ibu syifa jadi bundanya ah…. Asyiknya ,,,, khayalan dinda dah sampai
di pernikahan ayahnya sama ibu guru yang baru dia kenal tadi, tapi ibu syifa
itu meskipun dinda baru kenal satu hari rasanya dia begitu dekat dengan ibu
guru itu… seperti ada kontak batin begitu.
Pas sampai
rumah, ternyata ayahnya belum pulang , mendingan dinda mandi dan istirahat dulu
ah… sambil nunggu ayahnya pulang.
Setelah mandi
dinda rasanya lelah sekali dia membaringkan badan di tempat tidurnya yang
berwarna pink dengan selimut berwarna silver kesukaannya tapi kenapa yah?
Wajahnya ibu syifa terus terbayang di angan-angan dinda… “aduh….” Gumam dinda.
“mimpi dinda”
Bundanya dinda mendatangi dinda dengan baju
putih dan memberikan dinda hati yang bergambar wajah ibu syifa di taman
belakang rumah dinda….
Mimpi ini
maksudnya apa yah?
Dinda terus
bertanya-tanya meskipun masih dalam keaadaan
tertidur.
Sampai akhirnya
terdengar suara yang seperti suara ayahnya “dinda bangun, dah magrib- bangun
shalat nak”…. Suara itu terus terdengar di telinga dinda tapi rasanya matanya
dinda berat untuk terbuka dia masih ingin melanjutkan mimpinya tadi… sepertinya
sangat asyik mimpinya tadi!
_____**-----
Gara-gara
ayahnya mengganggu mimpi indahnya dinda
dia jadi ngambek sama ayahnya sendiri, “nyebelin banget deh ayah! “ celutuh
dinda sambil sok-sok an tidak mau
melihat laki-laki yang sangat menyanyanginya itu.
“din… kok
ngambek ma ayah sih? Karna ayah bangunin dinda” bujuk ayah dinda
“habisnya ayah
sih, ngerusakin kesenangan dinda saja padahal kan tadi bunda mau nitip pesan
buat ayah “
“pesan apa?”
“mungkin, bunda
mau bilang supaya ayah, dinda jodohin
dengan ibu dinda” kata dinda sambil
mayung
Mendengar
ucapannya dinda , rifal cuman bisa
tersenyum saja dia menganggap ucapan dinda tadi hanya sekedar gurauan anak
kecil semata…
Rifal merasa istrinya Fatimah tidak akan
mengizinkannya mencari wanita lain , dia pun begitu tak ada seorang wanita yang
mampu menggantikan istrinya.
_<_
“keesokan
harinya”
Seperti
aktifitas biasanya dinda bersama dengan pak uman kesekolah , rifal pun
berangkat ke rumah sakit dengan Honda jaz warna hitamnya. Sesampainya di rumah
sakit dia langsung melihat jadwalnya hari ini, jam 8 pagi pasien bernama wiwid
akan konsultasi tentang kondisi jantung yang baru di terimanya pendonor, saatnya bertemu dengan orang yang
menerima hati istrinya.
Dia memasuki
ruangannya, memasang jaznya dan duduk di kursinya kemudia menelpon bagian
administrasi untuk mmpersilahkan pasien pertama masuk…
“assalamualaikum
wr.wb pak dokter…” sapa suara itu sangat lembut
“waalaikum
mussalam wr.wb” jawab rifal sambil mengangkat kepalanya, sebenernya dia sangat
terpaku melihat sosok yang ada di depannya , wanita ini bener-bener jelmaan
istrinya tapi dia berusaha mengimbanginya…
“silahkan duduk…”
kata rifal
“baik dok”
“langsung saja
yah?, kondisi mba sekarang bagaimana?” Tanya rifal seperti biasanya pada
pasiennya
“alhamduillah
dok… “ jawat wanita itu singkat
“ada keluhan
mba…?”
“ada dok…”
“apa?” Tanya
rifal lagi
“saya selalu
merasa dekat sekali dengan seorang anak padahal saya baru mengenal anak itu
satu hari…”
“terus…?”
“dok.. hati
saya selalu ingin bersama anak itu dan menyanyanginya” katanya lg
“emmm, memang
sebelumnya mba tidak perna merasakan hal ini?”
“betul dok.. sy
bru merasakan hal ini semenjak
pendonoran hati itu”
“emmm….”, rifal
cuman bergumam saja sambil memberikan resep, dan menyuruh gadis itu keluar dari
ruangannya, apa mungkin karna factor si pendonor apa mungkin hati gadis itu
merasakan apa yang dirasakan si pendonor… tapi mustahil…
Memang
terkadang terjadi pada pasien yang di donorkan organ tubuhnya mengalami hal apa
yang dirasakan dulu oleh si pendonor, dalam hal ini istrinya yang mendonorkan
organ tubuhnya pada wiwid tadi, apa mungkin yang diasakan oleh wiwid itu adalah
kedekatannya dengan seorang anak itu adalah dinda? Taapi tidak mungkin.
Benar-benar
tidak masuk akal semua ini …
____<____
3 bulan menjadi
duda hal yang sesungguhnya sangat sepi dirasakan oleh Rifal, kehilangan istri
tercinta dan harus melihat putrinya menjadi dewasa tanpa seorang ibu, konfilk
bathin yang sungguh sangat menyesakkan dada Rifal dan seakan-akan dirinya tak
bisa lagi bernafas, andaikan dia bisa memohon istrinya maih di izinkan hidup 50
tahun lagi , sungguh hal yang sangat indah dan mereka masih bisa menjadi
keluarga yang bahagia..
“Upppssss… apa
yang terjadi pada diri Rifal, kenapa dia meminta agar supaya istrinya bisa
hidup lagi padahalkan itu sesuatu yang sangat membosankan karna hal ini tak
bisa diwujudkan oleh siapapun”.
Tapi… dia
tiba-tiba teringat pasiennya tadi di rumah sakit, apa yang terjadi dengan
pasien itu yah? Kenapa dia ingin sekali kalau dia di rawat oleh dirinya, kenapa
dia merasa dekat dengan seorang anak, dan kenapa dia melihat wanita itu seperti
jelmaan istrinya? Apa semua ini karna hati yang di donorkan oleh istrinya….
____<____
Sesampainya di
rumah, pas Rifal masuk dalam rumah tidak seperti biasanya dinda menyambutnya di
depan pintu , “ayah masuk , pasti ayah lapar kan?” Tanya dinda pada ayahnya
yang baru pulang kerja
“iya, putri
kecil ayah” jawab ayahnya mengelus rambut dinda yang di urai panjang
“yuk… kita
makan, “
“mari…”
Mereka berdua
menuju di ruang makan, pas sampai di sana ternyata meja makan sudah penuh
berbagai menu kesukaanya, dia jadi teringat hal seperti ini yang sering
dilakukan almarhuma istrinya… dia jadi terharu .
Rifal duduk di
meja makan, dinda menaruh makanan untuk ayahnya dan tiba-tiba dinda mengajukan
pertanyaan
“ayah, mau
tidak? Punya istri lagi seperti ibu?” Tanya dinda yang membuat Rifal jadi tersendak
“uhhmmm…
dinda….”
“dinda, pengen
punya ibu lagi….”
“dinda…maaf
ayah, sepertinya tidak bisa lagi memenuhi keinginan dinda” ucap ayah dinda
meninggalkan anaknya,
Sulit…
melupakan istrinya…
Di seberang
dinding terlihat seorang gadis yang memegang piring berisi desire sebuah puding yng terlihat manis dan
enak… gadis itu menitihkan airmata,,, rasanya dadanya sesak dia tidak tau lagi…
apa semua yang ilakukannya sia-sia saja… apa janjinya pada orang yang telah
memberinya hidup tidak bisa dipenuhinya …”maaf, mba…. Kau selalu di hatinya”
airmata ibu syifa alias wiwid jatuh…..
4 BULAN YANG
LALU…
Saat Fatimah divonis terkena kanker
panyudara, dia tidak tahu mau bagaimana lagi… keluarganya masih membutuhkannya,
dan saat dia membersihkan meja suaminya diamelihat sebua data pasien menderita
penyakit hati yang kronis… hari itu juga dia menghubungi gadis itu dan
memintanya bertemu saat bertemu Fatima langsung menceritakan apaa yang telah
dialaminya dan apabila dia mati dia bersiap untuk mendonorkan hatinya buat
gadis itu asalkan dia berjanji menggantkan posisinya buat keluarganya…
Janji yang
sulit buat dipenuhi syifa karna Rifal tidak bisa menerimanya… sia-sia
perjuanganya mendekati dinda dan berpura-pura menceritakan eluhan yang
dikarangnya pada dokter Rifal….
“Apa boleh
buat…. Dinda maafkan ibu….., ibu akan siap bertemu dinda lagi jika ayahmu sudah
bisa melupakan bundamu”kata syifa pada dinda kemudian meninggalkan rumah dinda.
Sejak kejadian
itu… syifa tidak mengajar lagi di sekolah dinda, diajuga tidak konsul lagi di
dokter Rifal, dia memlih pergi keluar negri….
_____
4 TAHUN
kemudian…..
Dinda sudah remaja
sekarang umurnya sudah 16 tahun, dia sudah sma kelas 2… ayahnya masih beta
menjomblo tanpa pendamping hidup, dia memilih hidup dengan putrinya… tapi tak
di pungkiri Rifal sangat kesepian…
Di rumah sakit
tempat rifal bekerja aka nada dokter baru…
“fal… katanya
dokter ini sangat cantik loe” ledek sahabatnya rachmat saat melihat para staf
rumah sakit sibuk mempersiapkan kedatangan dokter baru lulusan korea… katanya
dia lulus dengan perestasi yang sangat memuaskan diuniversitas terkenl di korea
dan mendapat tawaran menjadi direktur rumah sakit terkenal pula di korea tapi
dia menolaknya dan memilih mengabdi di rumah sakit ini….
“oh…..” kata
rifal dia kagum juga sih kok bisa, motifnya apa yah?
Setelah
beberapa menit dokter itu keluar dan member salam pada semua staf sambil
senyum…
Rifal kaget…..
“ehhhh…… bukannya itu sepupumu, pasienku dulu” ucap rifal pada sahabatnya
rachmat
“oh…. Iya kok
bsa yah?”
“loh… kok dia
jadi dokter?” kata Rifal kaget
“mungkin dia
mau mengejar suami orang yang memberikan hati padanya “
“apa…..???, aku
kan suami yang memberikan hatinya….
“tuh…. Sadar…..
Dan semua
terbisu, saat putri Rifal mengambil pembesar suara dan mngumumkan kalau ayahnya
akan menikah dngan dokter cantik dari korea….
Mat…. Ini kok
gini, suasana rumah sakit jadi ramai….. rifal jadi bingung dan sebenarnya
bahagia juga….. dia mana bisa lupa pada istrinya, tapi kalau sudah begini…. Apa
boleh buat….????
“TAMAT”