Senin, 12 Maret 2012

Hati itu dari Bunda






HATI ITU DARI BUNDA....................






Awan itu  detik demi detik sepertinya akan berubah menjadi hitam kelabu, kandungan air yang ditampungnya sepertinya sudah tidak bisa lagi di tampung rintik demi rintik pun mulai turun dan membasahi bumi…. Semakin lama akhirnya menjadi hujan deras dan benar-benar membuat bumi ini terbasahi oleh rintihan hujan , angin pun mulai tertiup kencang sehingga pohon-pohon sepertinya tidak bisa melawan kekuatan angin … di atas sebuah batu nisan terliat sosok yang mengenakan busana yang serba hitam,  sosok itu masih terus meratap dia atas batu nisan tersebut dia seakan tidak rela kehilangan  orang yang dia cintai…. Tak sepantasnya seorang  laki-laki tegap dan kekar seperti dia terus meratap diatas kuburan seperti itu tapi mungkin orang yang telah tiada itu  telah menemukan tempat terakhirnya itu adalah orang yang sangat dia cintai,
 “sayang kenapa terlalu cepat kau meninggalkan saya , saya belum sanggup kehilangan kamu dan tega sekali kau meninggalkan saya dan buah hati kita yang masih membutuhkan kasih sayangmu” jerit laki-laki itu sambil tak kuasa menahan pedihnya ditinggalkan orang terkasih, terlihat seorang gadis yang berumur sekitar 12 tahun menghampirinya dan membawakannya sebuah payung berwarna hitam bermaksud untuk melindungi laki-laki itu dari hujan yang sangat besar sambil berucap “ayah, sudah jangan menangis lagi, bunda sudah pergi ke surga” gadis manis berambut panjang itu terlihat lebih tegar dari pada ayahnya… melihat ketegaran anaknya laki- laki itu memeluk buah hatinya sambil berkata “ sekarang tinggal ayah yang  Dinda punya, bunda sudah tiada” ucapnya sambil memeluk anaknya, tapi anak itu malah balik berucap : “ayah, Dinda akan gantikan posisi ibu” ucapnya, sungguh beruntung laki-laki yang baru ditinggalkan istri tercintanya itu memiliki seorang putri yang sifatnya terlihat sangat dewasa tersebut…. Meskipun rasanya sungguh berat dia harus berusaha untuk tersenyum dan melanjutkan hidup buat anaknya seorang dia harus menjadi ayah sekaligus ibu buat putrinya yang saat ini sudah mulai beranjak remaja…
Beberapa bulan kemudian…
“ayah….. saatnya sarapan” teriak dinda memanggil ayahnya yang masih berganti pakaian di lantai atas buat sarapan.
“iya sayang, ayah baru mau turun nih” balas ayahnya
Saat ayahnya turun dari tangga sambil memegang  jas putih , dinda memandangi ayahnya sambil berkata “ ternyata ayahku DOREN yah ? ucapnya yang membuat ayahnya bingung dengan sebutan doren yang di sebut anaknya “ DOREN apa din? Tanyanya dengan serius sambil penasaran saat sampai di  meja makan sambil mengecup kening anaknya…
Dinda tersenyum sambil berucap “dokter keren yah” katanya
“ emmmm….. baru tau aja kamu! Ucapnya ulang sambil menggigit sepotong roti yang telah disiapkkan putri kesayangannya itu
“pantesan bunda jatuh cinta yah? Saya juga bakal pacarannya sama dokter seperti ayah” kata dinda yang membuat ayahnya langsung menyuruhnya mengambil tas dan berangkat karna lama-kelamaan dia bisa bersedih lagi jika mengingat istrinya gara-gara ocehan anaknya…
“dinda nanti pak uman yang antar dinda yah ? ayah buru-buru ada pasien ayah yang kritis” katanya sama anaknya, sebenarnya dia tidak sibuk hari ini tapi karna tidak mau mendegar dinda mengoce lagi lebih baik dia tidak satu mobil dengan putrinya itu…
“beres bos” kata dinda sambil memberi hormat pada ayahnya…
Sebenarnya hari ini adalah  hari pertama dokter Rifaldi masuk kerja setelah kematian istrinya 3 bulan yang lalu… itu juga yang membuat dinda tadi bingung kok bias ayahnya bilang ada pasien kritis padahal dia baru masuk kerja lagi… tapi sepertinya dinda sudah memaklumi kondisi ayahnya yang masih belum stabil.
Sampainya di rumah sakit jujur rifal merasa asing dengan rumah sakitnya sendiri… tapi para suster masih tetap ramah kepadanya… apalagi suster yeni dia tetap centil , dia telah meninggalkan pekerjaannya karna larut dalam kesedihan. Dokter rifal sepertinya sudah semangat lagi untuk bekerja dia memasuki ruangannya dan memandangi seisi ruangannya tersebut masih rapi dan terlihat di meja kerjanya fotonya bersama istri dan putrinya rasanya hatinya masih terpukul tapi kata dinda dia harus kuat untuk tetap menolong orang lain yang membutuhkan bantuaanya…
“assalmualaikum” terdengar suara yang memasuki ruangannya…
“waalaikum mussalam” ucap dokter rifal sambil mengangkat kepalanya dan ternnyata sahabatnya dokter rachmat
“sob… bagaimana? Sudah siap buat bekerja lagi?” katanya pada dokter bermata sipit itu
“Alhamdulillah,eh… bagaimana kabar sepupumu ? Tanya rifal pada sohibnya itu
“yah, wiwid ! semakin membaik berkat kebaikan hati istrimu… berkat hati istrimu wiwid kami sekarang sudah bisa tersenyum dan beraktifitas lg” kata rachmat. Berkat donor hati yang diberikan istri rifal pada sepupu sahabatnya itu satu kebaikan yang abadi tetap di tinggalkan istrinya itu….
“Alhamdulillah…” kata rifal sambil tersenyum…
“eh…fal wiwid nanti jadi pasienmu buat control yah?”kata rachmat…
“ok” jawab rifal… dia akan memeriksa orang yang didalamnya terdapat organ tubuh istrinya… sanggup ka rifal menghadapi wiwid nanti...hal ini membuatnya berfikir ulang dan kembali berucap pada sohibnya
“mat… emangnya kamu tidak bias yah  menangani sepupumu itu dulu soalnya saya masih belum sanggup , kamu mengerti lah sepupumu adalah orang yang menerma donor hati Fatimah, saya rasannya belum siap…” kata rifal sambil meneteskan air mata….
“fal… kalau kamu belum sanggup untuk merawat wiwid saya berharap kamu bias soalnya wiwid ingin sekali, saya khawatir klu dia kecewa kesehatannya bias terganggu” balas rachmat dengan wajah mengibah…
Hal ini membuat rifal merasa tidak bisa menolak tawaran sahabatnya itu “ okelah mat… saya yang akan merawat sepupumu itu” kata rifal sambil menepuk pundak rachmat….
“mantap itu baru namanya sahabat” kata rachmat sambil tersenyum sama sahabatnya yang baru menjadi duda keren selama 3 bulan itu….
“ok…. Besok dia sudah mulai konsultasi mengenai kesehatannya yah “ kata rifal
“beres dokter Rifal ….”kata rachmat sambil meninggalkan sahabatnya itu sambil meninggalkan ruangan rifal and pas di depan pintu dia member hormat sambil berkata kepada rifal “sob…. Berbahagialah…” ucapnya sambil meninggalkan rifal…
______**______
Dinda kusumawirdani rifaldi… itu nama lengkap dinda dia sekarang duduk di bangku kelas VII SMP tepatnya di yayasan Al-Azhar Jakarta, di kelasnya dia sebagai ketua kelas dinda pun termasuk siswi yang berperestasi dia menjadi juara umum tahun ini… di bidang eskul pun dinda sangat berperestasi dia menjadi vokalis band Al-Azhar…
Pagi ini dia duduk di bangku paling depan bersama sahabatnya Anisa, nisa ini anak seorang pejabat negeri ini dia adalah anak seorang anggota DPR tapi kata nisa ayahnya bukan DPR yang suka korupsi…hari ini guru mata pelajaran kimia belum datang soalnya  ada guru baru pengganti  pak adi yang meninggal dunia akibat kecelakaan,, dinda sangat penasaran dengan guru barunya kali ini karna dia sudah kangen ingin belajar kimia karna sudah 1 bulan belum ada guru  pengganti… beberapa saat kemudian  kepala sekolah  dating ke kelas dinda dan berniat memperkenalkan seorang guru kimia yang baru… wow gurunya seorang wanita cantik dia seorang muslimah…wajahnya mirip dengan salah satu artis tapi rasanya dinda lupa nama artis itu…
“assalamualaikum anak-anak,” guru itu menyapa
“waalaikum mussalam ibu guru” seru siswa-siswi yg ada di dalam kelas
“sebelumnya, ibu perkenalkan diri dulu!  Nama ibu wirdani ramadhan tuzsyifa… kalian bias memanggil ibu syifa….” Katanya lembut sekali dengan suara yang santun di sertai senyum yang manis semua itu membuat dinda terkagum-kagum sampai dengan sepontannya dia berucap “ ibu syifa dah punya pendamping hidup tidak?” Tanya dinda dengan semangat 45 yang membuat seisi ruangan tertawa karna pertanyaan itu diharapkan dating dari seorang siswa tap ini dinda yang  bertanya,
Hal ini membuat ibu syifa tersenyum dan menyeruhkan agar bias tenang sambil menjawab pertanyan dinda dengan santunnya…” Alhamdulillah, sampai saat ini ibu masih tetap mengharapkan pendamping yang baik dari allah “ katanya dan langsung di potong dinda…
“ibu, kalau gitu ada kesempatan buat saya dong jd harapan ibu?” kata dinda yang menyebabbkan sisi ruanga berteriak “huuuuuuuuuuuu, dinda mangnya kamu cowo”
Dinda langsung membela diri….”yah, masa saya suka ibu sih, maksud saya untuk ayah atau om saya gitu….” Katanya sambil tersipu malu, jujur saja entah darimana keinginan ini dia rasa ibu syifa bisa jadi bundanya…., gara-gara dinda ibu syifa jadi tersenyum yang menambah aura kecantikannya makin Nampak , syifa memang sangant cantik dengan balutan busana muslim dengan jilbab warna pink senada dengan bajunya yang berwarna silver dengan corak bunga warna pink…. Warna itu semua kesukaan dinda sampai kamarnya pun warnanya pink dan silver, hari ini cukup dengan perkenalan dan sekedar cerita-cerita pengalaman saja, …
Dinda tidak menyangka pas selesai jam pelajaran ibu syifa memanggilnya dan mengajaknya bercerita di depan kelas di tempat duduk depan kelas… banyak hal yang mereka ceritakan utamanya tentang bundanya dinda yang baru meninggal itu…sepertinya mereka makin akrab…padahal baru pertama berjumpa…
______**______

Waktu pulang dari sekolah dinda berfikir andaikan ayahnya bias kenal dengan ibu syifa terus makin dekat dan ibu syifa jadi bundanya ah…. Asyiknya ,,,, khayalan dinda dah sampai di pernikahan ayahnya sama ibu guru yang baru dia kenal tadi, tapi ibu syifa itu meskipun dinda baru kenal satu hari rasanya dia begitu dekat dengan ibu guru itu… seperti ada kontak batin begitu.
Pas sampai rumah, ternyata ayahnya belum pulang , mendingan dinda mandi dan istirahat dulu ah… sambil  nunggu ayahnya pulang.
Setelah mandi dinda rasanya lelah sekali dia membaringkan badan di tempat tidurnya yang berwarna pink dengan selimut berwarna silver kesukaannya tapi kenapa yah? Wajahnya ibu syifa terus terbayang di angan-angan dinda… “aduh….” Gumam dinda.
“mimpi dinda”
Bundanya dinda mendatangi dinda dengan baju putih dan memberikan dinda hati yang bergambar wajah ibu syifa di taman belakang rumah dinda….
Mimpi ini maksudnya apa yah?
Dinda terus bertanya-tanya meskipun masih dalam keaadaan  tertidur.
Sampai akhirnya terdengar suara yang seperti suara ayahnya “dinda bangun, dah magrib- bangun shalat nak”…. Suara itu terus terdengar di telinga dinda tapi rasanya matanya dinda berat untuk terbuka dia masih ingin melanjutkan mimpinya tadi… sepertinya sangat asyik  mimpinya tadi!
_____**-----

               
Gara-gara ayahnya mengganggu mimpi indahnya  dinda dia jadi ngambek sama ayahnya sendiri, “nyebelin banget deh ayah! “ celutuh dinda sambil sok-sok an  tidak mau melihat laki-laki yang sangat menyanyanginya itu.
“din… kok ngambek ma ayah sih? Karna ayah bangunin dinda” bujuk ayah dinda
“habisnya ayah sih, ngerusakin kesenangan dinda saja padahal kan tadi bunda mau nitip pesan buat ayah “
“pesan apa?”
“mungkin, bunda mau bilang supaya ayah, dinda  jodohin dengan ibu   dinda” kata dinda sambil mayung
Mendengar ucapannya dinda , rifal cuman bisa  tersenyum saja dia menganggap ucapan dinda tadi hanya sekedar  gurauan anak  kecil semata…
Rifal  merasa istrinya Fatimah tidak akan mengizinkannya mencari wanita lain , dia pun begitu tak ada seorang wanita yang mampu menggantikan istrinya.
                                                                                                _<_       
“keesokan harinya”
Seperti aktifitas biasanya dinda bersama dengan pak uman kesekolah , rifal pun berangkat ke rumah sakit dengan Honda jaz warna hitamnya. Sesampainya di rumah sakit dia langsung melihat jadwalnya hari ini, jam 8 pagi pasien bernama wiwid akan konsultasi tentang kondisi jantung yang baru di terimanya  pendonor, saatnya bertemu dengan orang yang menerima hati istrinya.
Dia memasuki ruangannya, memasang jaznya dan duduk di kursinya kemudia menelpon bagian administrasi untuk mmpersilahkan pasien pertama masuk…
“assalamualaikum wr.wb pak dokter…” sapa suara itu sangat lembut
“waalaikum mussalam wr.wb” jawab rifal sambil mengangkat kepalanya, sebenernya dia sangat terpaku melihat sosok yang ada di depannya , wanita ini bener-bener jelmaan istrinya tapi dia berusaha mengimbanginya…
“silahkan duduk…” kata rifal
“baik dok”
“langsung saja yah?, kondisi mba sekarang bagaimana?” Tanya rifal seperti biasanya pada pasiennya
“alhamduillah dok… “ jawat wanita itu singkat
“ada keluhan mba…?”
“ada dok…”
“apa?” Tanya rifal lagi
“saya selalu merasa dekat sekali dengan seorang anak padahal saya baru mengenal anak itu satu hari…”
“terus…?”
“dok.. hati saya selalu ingin bersama anak itu dan menyanyanginya” katanya lg
“emmm, memang sebelumnya mba tidak perna merasakan hal ini?”
“betul dok.. sy bru merasakan hal ini semenjak  pendonoran hati itu”
“emmm….”, rifal cuman bergumam saja sambil memberikan resep, dan menyuruh gadis itu keluar dari ruangannya, apa mungkin karna factor si pendonor apa mungkin hati gadis itu merasakan apa yang dirasakan si pendonor… tapi mustahil…
Memang terkadang terjadi pada pasien yang di donorkan organ tubuhnya mengalami hal apa yang dirasakan dulu oleh si pendonor, dalam hal ini istrinya yang mendonorkan organ tubuhnya pada wiwid tadi, apa mungkin yang diasakan oleh wiwid itu adalah kedekatannya dengan seorang anak itu adalah dinda? Taapi tidak mungkin.
Benar-benar tidak masuk akal semua ini …
                                                                                ____<____
3 bulan menjadi duda hal yang sesungguhnya sangat sepi dirasakan oleh Rifal, kehilangan istri tercinta dan harus melihat putrinya menjadi dewasa tanpa seorang ibu, konfilk bathin yang sungguh sangat menyesakkan dada Rifal dan seakan-akan dirinya tak bisa lagi bernafas, andaikan dia bisa memohon istrinya maih di izinkan hidup 50 tahun lagi , sungguh hal yang sangat indah dan mereka masih bisa menjadi keluarga yang bahagia..
“Upppssss… apa yang terjadi pada diri Rifal, kenapa dia meminta agar supaya istrinya bisa hidup lagi padahalkan itu sesuatu yang sangat membosankan karna hal ini tak bisa diwujudkan oleh siapapun”.
Tapi… dia tiba-tiba teringat pasiennya tadi di rumah sakit, apa yang terjadi dengan pasien itu yah? Kenapa dia ingin sekali kalau dia di rawat oleh dirinya, kenapa dia merasa dekat dengan seorang anak, dan kenapa dia melihat wanita itu seperti jelmaan istrinya? Apa semua ini karna hati yang di donorkan oleh istrinya….
                                                                                ____<____
Sesampainya di rumah, pas Rifal masuk dalam rumah tidak seperti biasanya dinda menyambutnya di depan pintu , “ayah masuk , pasti ayah lapar kan?” Tanya dinda pada ayahnya yang baru pulang kerja
“iya, putri kecil ayah” jawab ayahnya mengelus rambut dinda yang di urai panjang
“yuk… kita makan, “
“mari…”
Mereka berdua menuju di ruang makan, pas sampai di sana ternyata meja makan sudah penuh berbagai menu kesukaanya, dia jadi teringat hal seperti ini yang sering dilakukan almarhuma istrinya… dia jadi terharu .
Rifal duduk di meja makan, dinda menaruh makanan untuk ayahnya dan tiba-tiba dinda mengajukan pertanyaan
“ayah, mau tidak? Punya istri lagi seperti ibu?” Tanya dinda yang membuat Rifal jadi tersendak
“uhhmmm… dinda….”
“dinda, pengen punya ibu lagi….”
“dinda…maaf ayah, sepertinya tidak bisa lagi memenuhi keinginan dinda” ucap ayah dinda meninggalkan anaknya,
Sulit… melupakan istrinya…
Di seberang dinding terlihat seorang gadis yang memegang piring berisi  desire sebuah puding yng terlihat manis dan enak… gadis itu menitihkan airmata,,, rasanya dadanya sesak dia tidak tau lagi… apa semua yang ilakukannya sia-sia saja… apa janjinya pada orang yang telah memberinya hidup tidak bisa dipenuhinya …”maaf, mba…. Kau selalu di hatinya” airmata ibu syifa alias wiwid jatuh…..
4 BULAN YANG LALU…
Saat Fatimah divonis terkena kanker panyudara, dia tidak tahu mau bagaimana lagi… keluarganya masih membutuhkannya, dan saat dia membersihkan meja suaminya diamelihat sebua data pasien menderita penyakit hati yang kronis… hari itu juga dia menghubungi gadis itu dan memintanya bertemu saat bertemu Fatima langsung menceritakan apaa yang telah dialaminya dan apabila dia mati dia bersiap untuk mendonorkan hatinya buat gadis itu asalkan dia berjanji menggantkan posisinya buat keluarganya…
Janji yang sulit buat dipenuhi syifa karna Rifal tidak bisa menerimanya… sia-sia perjuanganya mendekati dinda dan berpura-pura menceritakan eluhan yang dikarangnya pada dokter Rifal….
“Apa boleh buat…. Dinda maafkan ibu….., ibu akan siap bertemu dinda lagi jika ayahmu sudah bisa melupakan bundamu”kata syifa pada dinda kemudian meninggalkan rumah dinda.
Sejak kejadian itu… syifa tidak mengajar lagi di sekolah dinda, diajuga tidak konsul lagi di dokter Rifal, dia memlih pergi keluar negri….
                                                                                _____
4 TAHUN kemudian…..
Dinda sudah remaja sekarang umurnya sudah 16 tahun, dia sudah sma kelas 2… ayahnya masih beta menjomblo tanpa pendamping hidup, dia memilih hidup dengan putrinya… tapi tak di pungkiri Rifal sangat kesepian…
Di rumah sakit tempat rifal bekerja aka nada dokter baru…
“fal… katanya dokter ini sangat cantik loe” ledek sahabatnya rachmat saat melihat para staf rumah sakit sibuk mempersiapkan kedatangan dokter baru lulusan korea… katanya dia lulus dengan perestasi yang sangat memuaskan diuniversitas terkenl di korea dan mendapat tawaran menjadi direktur rumah sakit terkenal pula di korea tapi dia menolaknya dan memilih mengabdi di rumah sakit ini….
“oh…..” kata rifal dia kagum juga sih kok bisa, motifnya apa yah?
Setelah beberapa menit dokter itu keluar dan member salam pada semua staf sambil senyum…
Rifal kaget….. “ehhhh…… bukannya itu sepupumu, pasienku dulu” ucap rifal pada sahabatnya rachmat
“oh…. Iya kok bsa yah?”
“loh… kok dia jadi dokter?” kata Rifal kaget
“mungkin dia mau mengejar suami orang yang memberikan hati padanya “
“apa…..???, aku kan suami yang memberikan hatinya….
“tuh…. Sadar…..
Dan semua terbisu, saat putri Rifal mengambil pembesar suara dan mngumumkan kalau ayahnya akan menikah dngan dokter cantik dari korea….
Mat…. Ini kok gini, suasana rumah sakit jadi ramai….. rifal jadi bingung dan sebenarnya bahagia juga….. dia mana bisa lupa pada istrinya, tapi kalau sudah begini…. Apa boleh buat….????

“TAMAT”





Tidak ada komentar:

Posting Komentar